Ketakutan Manusia pada Iblis dan Kekeliruan yang Ada di Dalamnya

By. Agus FROST in Pluralisme

Update 06:41, Rabu 01 November 2023

Total views 26

Kenapa manusia takut dengan iblis? Padahal mereka lebih kejam dari pada iblis

Iblis, seringkali digambarkan sebagai entitas jahat atau setan dalam berbagai agama dan budaya, telah menjadi sumber ketakutan dan mitos selama berabad-abad. Namun, ada ironi dalam ketakutan manusia terhadap iblis: apakah manusia sebenarnya lebih kejam daripada iblis yang sering mereka takuti? Artikel ini akan menjelaskan fenomena ketakutan terhadap iblis dan mempertanyakan apakah ada kebenaran dalam ketakutan ini.


Asal Usul Ketakutan Terhadap Iblis


Ketakutan terhadap iblis berkembang seiring dengan pertumbuhan agama dan mitologi dalam berbagai budaya. Iblis sering dianggap sebagai simbol kejahatan, dosa, dan godaan, dan diberi wujud visual yang menakutkan dalam seni, sastra, dan cerita rakyat.


Dalam banyak agama, iblis adalah musuh spiritual yang mewakili ketidakpatuhan terhadap norma agama dan moralitas. Oleh karena itu, ketakutan terhadap iblis sering dianggap sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kepatuhan terhadap ajaran agama.


Manusia vs. Iblis: Siapa yang Lebih Kejam?


Pertanyaan muncul: apakah manusia sebenarnya lebih kejam daripada iblis yang sering dianggap sebagai personifikasi kejahatan? Kekejaman manusia adalah kenyataan yang telah ada sepanjang sejarah manusia. Perang, kejahatan, penindasan, dan pelanggaran hak asasi manusia adalah contoh nyata dari tindakan kekejaman yang dilakukan oleh manusia terhadap sesama manusia.


Iblis, dalam banyak cerita dan mitos, adalah entitas yang menggoda dan mempengaruhi manusia untuk melakukan perbuatan jahat. Dalam banyak kasus, iblis adalah pemantik, sedangkan manusia sendiri yang bertanggung jawab atas tindakan kejahatan yang dihasilkan dari godaan tersebut.


Ketakutan Sebagai Alat Kontrol Sosial


Ketakutan terhadap iblis juga dapat diartikan sebagai alat kontrol sosial yang digunakan oleh institusi agama dan kekuasaan. Ketakutan terhadap hukuman setelah kematian atau dalam kehidupan setelah ini bisa digunakan untuk memotivasi orang untuk taat pada nilai-nilai agama dan norma sosial.


Sebagai konsekuensinya, ketakutan terhadap iblis dapat digunakan sebagai alat untuk menjaga ketaatan dan ketaatan terhadap hukum agama dan moralitas.


Mengatasi Ketakutan dan Kejahatan Manusia


Penting untuk mencermati ketakutan terhadap iblis dengan kritis dan menyadari bahwa manusia, sebagai makhluk rasional, memiliki kemampuan untuk membuat pilihan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.


Dalam menghadapi kejahatan manusia, masyarakat sering memobilisasi hukum dan sistem keadilan. Hukum dan keadilan sosial adalah cara untuk mengatasi tindakan kejahatan yang dilakukan oleh manusia. Lebih jauh, pendidikan, kesadaran, dan pengembangan moralitas dapat membantu mengurangi tingkat kejahatan dan meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan.


Kesimpulan


Ketakutan terhadap iblis adalah fenomena yang muncul dalam berbagai agama dan budaya. Meskipun iblis sering dianggap sebagai simbol kejahatan, penting untuk memahami bahwa manusia juga mampu melakukan tindakan kejam. Mengatasi ketakutan terhadap iblis dan menghadapi tindakan kejahatan manusia adalah tanggung jawab kita sebagai individu dan masyarakat. Dalam mengatasi kejahatan, kita perlu berfokus pada nilai-nilai kemanusiaan, pendidikan, dan sistem hukum yang adil.

Category

Blog Populer